Perkembangan Komunikasi di Indonesia
Perkembangan Komunikasi di
Indonesia
Komunikasi berawal dengan adanya perkambangan ilmu
jurnalistik atau publisistik di beberapa universitas di indonesia Penamaan
‘publisistik’ pada awal dimulainya jurusan ini menunjukkan, pengaruh yang
dibawa dari kosa kata Belanda, sebagai masyarakat bekas jajahan Belanda, untuk
menunjuk pada studi tentang kemampuan teknis untuk pencarian dan penulisan
berita. Kemudian padaan kata publisistik adalah jurnalistik, yang lebih dikenal
dalam kosa kata Inggris, dan kemudian memang jurusan ini lebih banyak
berkembang di universitas-universitas di Amerika, karena di sana pulalah
industri jurnalistik berkembang dengan pesat, dan didukung pula oleh berbagai jurnal,
penghargaan jurnalistik serta prasarana lain yang mendukung perkembangan
jurnalistik.
Perubahan penamaan jurusan publisistik menjadi ‘jurusan
komunikasi’ pada dekade 1980-an, menunjuk pada evolusi lebih lanjut dari studi
ini yang mengarah pada perkembangan yang pararel di Amerika, di mana sejak
tahun 1950-60an studi ilmu komunikasi mulai dianggap suatu disiplin ilmu
sendiri. Hal itu ditandai oleh hadirnya berbagai jurusan ilmu komunikasi di
universitas-universitas di Amerika, diangkatnya sejumlah guru besar komunikasi,
terbitnya puluhan buku teks komunikasi, diterbitkannya berbagai jurnal, serta
asosiasi sarjana komunikasi yang membuat ilmu ini dianggap suatu ilmu yang
mandiri.
Mengenai perubahan orientasi dan nama jurusan atau
departemen ini, Djajusman memberikan penjelasan bahwa Publisistik atau
Journalism agak mengesankan lebih sebagai craftsmanship (ilmu pertukangan)
ketimbang sebagai disiplin ilmu, kemudian dalam perkembangannya, disadari oleh
para pengajar bahwa ilmu tersebut tidaklah memadai. Sementara itu di Jerman,
ada perkembangan rumpun ilmu yang cukup luas yang meliputi
pengetahuan-pengetahuan umum soal kenegaraan seperti hukum, ekonomi dll.
“Pendeknya apa saja yang dapat disebarkan kepada masyarakat yaitu Publisistik
sebagai suatu Staatswissenchaft tetapi kemudian diperkhusus lagi menjadi ilmu
yang disebarkan kepada masyarakat hanya melalui mass media”.
perubahan nama jurusan Komunikasi ini dilakukan lewat
suatu Keputusan Presiden, yaitu Keppres nomor 107/1982, dan Keppres itu menurut
Anwar Arifin, “membawa penyeragaman nama dari ilmu yang dikembangkan di
Indonesia, termasuk ilmu komunikasi.”Sebelumnya beberapa kampus ada yang masih
menggunakan nama Jurusan Publisistik dan ada yang kemudian menggunakan nama
Jurusan Komunikasi Massa.
Perkembangan ilmu komunikasi ini tentu saja kembali
menunjuk pada fakta yang ditunjukkan oleh Christopher Simpson di depan, bahwa
perkembangan ilmu komunikasi pada masa setelah Perang Dunia disokong sepenuhnya
oleh berbagai kelembagaan militer Amerika yang memberikan banyak dana untuk
pengembangan studi dan penelitian komunikasi dalam rangka kepentingan Amerika
mengenali karakter berbagai negara dan bangsa lain di luar Amerika. Tetapi, hal
itu tak lepas dari usaha Amerika untuk menghegemoni dunia, dan menjaga posisi Amerika
dalam konteks dunia.
Dengan membaca kembali jurnal-jurnal lama atau laporan
karya ilmiah yang diproduksi antara tahun 1970-80an, kita akan melihat betapa
dominannya cara pandang tentang komunikasi pembangunan yang merupakan turunan
dari pengertian modernisasi yang diterapkan di Indonesia, dengan fokus terutama
adalah bagaimana menggiatkan masyarakat lewat kegiatan-kegiatan komunikasi
pembangunan terutama lewat program-program pemerintah, dan mengukur bagaimana
efektivitas program tersebut dijalankan oleh pemerintah.
Banyak riset yang dilakukan oleh Jurusan Ilmu Komunikasi
UI pada tahun-tahun tersebut, adalah riset yang didanai oleh pemerintah. Inilah
beberapa contoh riset yang pernah dilakukan pada decade 1970-80an tersebut:
1. Kerjasama dengan Proyek Pedesaan UI dengan topik
masalah, pemecahan masalah pembangunan desa seperti misalnya peranan pemuka
masyarakat desa dalam pembangunan, masalah penyebaran informasi KB, KUD, BIMAS.
2. Kerjasama dengan Departemen Penerangan RI tentang
pengaruh TV, penonton TV, pendengar radio, pengaruh film, Pusat Penerangan
Masyarakat di daerahdaerah.
3. Kerjasama dengan BKKBN, dengan menerbitkan buku
panduan untuk siaran KB melalui radio, TV dan media lainnya.
Sementara itu dari Litbang Deppen, ada sejumlah
penelitian yang telah dihasilkan pada decade yang sama yaitu: penelitian
tentang efektivitas media tradisional, penelitian tentang pengaruh social
budaya dari siaran televisi dan radio lewat SKSD, penelitian tentang pengaruh
perfilman di daerah pedesaan, penelitian tentang interaksi antara pers dan
decision makers, dan sebagainya.
Pendidikan Ilmu Komunikasi pada dasarnya bertolak dari
asumsi adanya domain Ilmu Komunikasi. Konsekuensinya, pendidikan awal dalam
bidang ini adalah mempersoalkan keberadaan disiplin keilmuan Komunikasi.
Seluruh bangunan epistemologisnya berdasarkan keyakinan bahwa Ilmu Komunikasi
merupakan domain keilmuan. Biasanya upaya untuk menumbuhkan keyakinan ini
merupakan beban tugas setiap pengajar Pengantar Ilmu Komunikasi, ibaratnya
tugas sebagai penjaga gerbang garba Ilmu Komunikasi. Dari sinilah kemudian
eksplorasi keilmuan dalam menghadapi obyek kajian akan berlanjut.
Tahun 1983 para skolar komunikasi merasa perlu melakukan
retrospeksi atas keberadaan disiplin Ilmu Komunikasi ( dalam Ferment in the Field, Journal of Communication, Vol
33, no. 3/1983) guna menyikapi pernyataan Berelson 24 tahun sebelumnya, tentang
lunturnya disiplin Ilmu Komunikasi (“The State of Communication Research”,
Public Opinion Quarterly 23, 1959). Ilmu Komunikasi sebelumnya menjadi tempat
persinggahan sementara bagi sejumlah skolar dari disiplin ilmu lain, seperti
Ilmu Politik (Lasswell); matematik dan sosiologi (Lazarsfeld); psikologi sosial
(Lewin), dan sebagainya. Dengan begitu Ilmu Komunikasi dipandang sebagai
disiplin terbuka yang dimasuki oleh kalangan dari berbagai disiplin keilmuan
lain (Rogers,1994)
Dari sejarah pertumbuhannya dapat dicatat bahwa masa
“founding fathers” yang membawa latar belakang disiplin keilmuan lain, relatif
dekat jaraknya dengan masa sekarang. Di tambah dengan adanya “founding fathers”
ini yang meninggalkan disiplin Ilmu Komunikasi untuk kembali ke disiplin
awalnya, layak menimbulkan pertanyaan tentang masa depan disiplin ilmu ini.
Tetapi jurnal tahun 1983 itu melihat dengan optimis akan perkembangan disiplin
Ilmu Komunikasi.
Keberadaan suatu disiplin keilmuan tidak dapat dilepaskan
dari adanya komunitas skolarnya. Sejak tahun 60-an skolar yang sepenuhnya
bergerak dengan disiplin ini semakin banyak. Dengan begitu sudah terbentuk
komunitas keilmuan yang bersifat tetap, dan kemajuan disiplin Ilmu Komunikasi
dapat diikuti melalui pilihan karya-karya yang dimuat berkala dalam annual yang
khusus menampung kajian Ilmu Komunikasi (Communication Yearbook, Mass Communication Review Yearbook ) dan
jurnal-jurnal bi-annual atau kuarter (Journal of Communication, Journal of Communication Arts, Media Cultur & Society, Asian Journal of Communication,
dan lainnya)
Dalam citranya sebagai disiplin yang terbuka,
dibandingkan dengan cabang-cabang disiplin Ilmu Sosial lainnya, Ilmu Komunikasi
boleh disebut memiliki obyek kajian yang lebih jelas batasnya (Stevens &
Garcia,1980). Kajian dengan focus of interest yang
dikonsentrasikan pada subject mattermedia dan informasi dalam interaksi
sosial, akan membedakannya dengan kajian atas interaksi sosial yang dilakukan
dalam cabang lain disiplin Ilmu Sosial. Penetapan obyek kajian dalam Ilmu
Komunikasi tidak pernah menimbulkan kontroversi, sehingga kajian dari tahun ke
tahun dapat berkembang dengan mempertajam perspektifnya. Dalam perkembangan
Ilmu Komunikasi setidaknya para skolarnya tidak terlibat dalam perdebatan
epistemologis, apakah disiplin ini sebagai studi dengan pendekatan empirisisme
ataukah rasionalisme, kuantitatif ataukah kualitatif, studi
∗ Makalah disampaikan pada
SEMINAR KONTRIBUSI ILMU, TEKNOLOGI DAN PRAKTISI KOMUNIKASI DALAM
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KOMUNIKASI DI
INDONESIA, Temu Alumni Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 6 Juli 2002 sosial ataukah studi
kultural, dan semacamnya. Pendefinisian komunikasi sebagai proses transmisi
pesan dalam konteks interaksi sosial ataukah sebagai proses produksi makna
simbolik dalam konteks kultural, mendapat tempat yang sama dalam kajian Ilmu
Komunikasi (Fiske, 1990).
Perkembangan komunkasi saat ini ada dalam bidang
Tekhnologi Informasi dan komunikasi, yang memudahkan orang untuk menggunakan
sarana informasi, contoh melalui jaringan world wide web (www) atau di sebut
sekarang Dunia Maya. hingga saat ini berkembang sangat pesat.
Era informasi memberikan ruang lingkup yang sangat besar
untuk mengorganisasikan segala kegiatan melalui cara baru, inovatif, instan,
transparan, akurat, tepat waktu, lebih baik, memberikan kenyamanan yang lebih
dalam mengelola dan menikmati kehidupan.
Dengan teknologi informasi dan komunikasi semua proses
kerja dan konten akan ditransformasikan dari fisik dan statis menjadi digital,
mobile, virtual dan personal. Akibatnya kecepatan kinerja bisnis meningkat
dengan cepat. Kecepatan proses meningkat sangat tajam di banyak aktivitas
modern manusia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak aktivitas yang
berubah menjadi sangat cepat, proses Analisa perdagangan (trading analytics)
misalnya, yang dahulu membutuhkan waktu 30 menit sekarang hanya membutuhkan 5
detik; Operasional penerbangan (airline operation), yang dahulu 20 menit
sekarang hanya 30 detik; Pertanyaan-pertanyaan yang diterima oleh call center
(call center inquiries), yang dahulu membutuhkan waktu 8 jam, dengan bantuan expert information system sekarang hanya
membutuhkan waktu 10 detik; Penelusuran posisi keuangan (track financial
position), yang dahulu membutuhkan waktu 1 hari penuh, sekarang hanya 5 menit;
Supply chain updates, yang dahulu 1 hari sekarang hanya 15 menit; Transfer
dokumen (document transfer) yang dahulu 3 hari, sekarang hanya 45 detik;
Aktifasi telepon (phone activation) yang dahulu 3 hari sekarang hanya 1 jam;
Pemulihan gudang data (refresh data warehouse) yang dahulu 1 bulan sekarang
hanya 1 jam; Penyelesaian dagang (trade settlement) yang dahulu 3 hari,
sekarang hanya 1 hari; Pemesanan PC (build to order PC) yang dahulu 6 hari,
sekarang hanya 24 jam.
Penutup
Demikianlah begitu besarnya perkembangan Komunikasi di
dunia, dan khusus nya di indonesia. Sangat membantu untuk saat ini, sehingga
banyaknya bentuk-bentuk komunikasi, seperti yang saya gunakan sekarang ini
yaitu media blog`s.wordpress.com yang memudahkan saya untuk memberikan Tugas
untuk dosen saya tanpa bertemu muka.
akhir kata semoga tulisan saya berguna bagi saya, umumnya
untuk yang membaca blog`s ini, dan khususnya bagi teman-teman saya di Univ. 17
Agustus 1945, Jurusan Ilmu Komunikasi.
MasyaAllah
BalasHapus👍🏾
BalasHapusBagus
BalasHapus